Buku, memang sekarang ini termasuk barang mahal, tetapi buku seolah tak pernah lepas dari kehidupan manusia berpendidikan dan berbudaya. Tanpa buku rasanya sulit dibayangkan bagaimana kita mau menjalani kehidupan ini. Walau begitu saya yakin bahwa minat baca buku penduduk Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara-negara lain di Asean, sehingga masih tergolong langka orang yang punya hoby berburu dan membaca buku. Saya sendiri merasa termasuk kutu buku, tetapi pembelian buku saya belum lebih dari 12 buah buku per tahun atau satu buah per bulan.
Pasar Buku Murah Shoping Center
Paling tidak dua bulan sekali saya ke Yogya dan salah satu tujuan wisata (kalau boleh dibilang demikian), dan hampir pasti adalah Pasar Buku Shoping Center. Lokasinya di sebelah timur Benteng Vredeburg dan berada di halaman depan Shoping Center, masih dalam bentuk kios-kios yang boleh dibilang semrawut. Namun sejak Juli 2005 pasar buku ini direlokasi menempati lokasi baru yang letaknya tidak jauh dari sebelumnya, dan menjadi bagian dari bangunan Gedung Taman Pintar. Bangunan shoping center disulap menjadi Taman Pintar dan para pedagang buku ikut ditata dan dipindahkan. Tempat baru ini ternyata tertata lebih rapi dibanding saat masih di halaman shoping center. Tepatnya Pasar buku berada di Jl. Sriwedani, terletak antara Taman Pintar dan Taman Budaya. Dengan pembenahan ini, Pasar Buku akhirnya tidak hanya menjadi pusat penjualan buku, namun juga tempat tujuan wisata, karena letaknya strategis berada di kawasan belanja dan wisata seputaran Malioboro, yang bisa dijangkau dari berbagai arah.
Biasanya saya menyusun jalur “wisata” saya seperti ini : naik bis dari Magelang turun terminal Jombor, ganti Trans Jogja turun Malioboro, jalan-jalan di Malioboro, belanja atau sekedar lihat-lihat batik di Pasar Beringharjo dan diakhiri dengan belanja buku di Pasar Buku. Obyek-obyek wisata ini bisa ditempuh cukup dengan berjalan kaki. Seandainya Anda membawa anak-anak sekalian bisa dilanjutkan dengan wisata pendidikan ke Taman Pintar, dan bagi peminat museum bisa ke Benteng Vredeburg. Untuk kembali ke terminal bis manapun, bisa naik Trans Jogja dari shelter di depan benteng Vredeburg.
Pada masa pedagang masih berjualan di tempat lama, pasar buku ini terkenal sebagai ajang jual-beli buku bekas. Transaksi jual biasanya dilakukan oleh para mahasiswa pendatang yang butuh uang karena mungkin kiriman dari orang tua terlambat, atau mereka yang sudah lulus namun buku-bukunya tidak dapat diwariskan ke siapa-siapa, maka paling praktis ya diuangkan di tempat ini. Transaksi jual beli buku bekas ini merupakan kegiatan yang saling menguntungkan. Bagi mahasiswa yang kantongnya tipis dan harus beli buku, tertolong adanya penjualan buku bekas yang harganya termasuk sangat miring (kalau pandai-pandai menawar), dan seandainya harus beli buku baru harganya tetap lebih murah dibanding harga di toko buku, sementara yang butuh uang ada tempat penyalurannya.
Di tempat yang baru sekarang ini kegiatan jual-beli buku bekas masih tetap ada namun umumnya porsi terbesar tetap buku-buku baru, karena buku baru disini dijual dengan diskon sampai 35% tergantung penerbitnya, tidak terkecuali kios-kios yang mengadakan penjualan obral buku baru dengan harga jauh dibawah harga aslinya. Buku-buku dari penerbit Gramedia misalnya bisa diperoleh dengan diskon 20%. Karena itu harga buku baru tetap bisa bersaing dengan buku bekas, kecuali judulnya memang langka atau sudah tidak beredar lagi. Termasuk pengecualian adalah buku yang termasuk buku kuno yang punya nilai sejarah.
Dari jumlah judul dan jenis buku mungkin ada benarnya apa yang pernah saya baca dalam satu tulisan bahwa pasar buku ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Dari sisi pengunjung ternyata bukan hanya masyarakat Yogyakarta yang menikmati keberadaan pasar buku ini. Memang tidak ada data yang bisa dianggap valid tentang berapa jumlah pengunjung luar Yogya, maupun dari kota-kota di propinsi-propinsi tetangga.
Secara keseluruhan ada sekitar 120an kios yang tertata rapi di dua lantai, dan para pedagang bergabung dalam satu wadah koperasi.
Banyak macam buku yang dijual boleh dibilang sangat lengkap, mulai dari buku pelajaran, buku-buku pengetahuan umum, religi, novel dan komik, majalah, tabloid, bahkan kliping artikel, skripsi, proposal dan makalah-makalah. Buku-buku ini selain dari penerbit dalam negeri juga banyak buku-buku terbitan penerbit luar negeri. Bila dihitung-hitung, toko sebesar Gramedia sekalipun mungkin agak susah untuk bisa mengimbangi tersedianya judul dan jenis buku dengan pasar buku ini. Sayangnya saya tidak mendapatkan sumber data yang bisa diyakini perbandingan antara omzet penjualan di pasar ini dengan misalnya Gramedia, sebagai toko buku terbesar di Yogyakarta.
Oleh pedagang yang khusus menjual kliping artikel, skripsi, proposal dan makalah-makalah saya disodori katalog yang berisi judul-judul skripsi dagangannya, dan tidak kurang dari 300an judul tersedia, dalam bentuk foto copian. Harga yang ditawarkan untuk S1 Rp.60.000an, S2 Rp.150.000an dan S3 Rp.500.000an, semuanya masih bisa negosiasi tergantung dari judul yang diminati. Dari informasinya, peminat jenis dagangannya adalah dari kalangan mahasiswa, dengan alasan untuk referensi penulisan skripsi, sedang darimana sumber barangnya hanya dikatakan bahwa ada penjual yang datang, soal itu penulisnya sendiri atau sudah dari tangan kedua-ketiga tidak digali lebih dalam. Bisa jadi pedagang sendiri yang berburu dari sumber-sumber yang sudah terbiasa memasok barang-barang ini, bila ada pesanan judul atau katagori tertentu yang tidak dimiliki.
Nah, itulah, mari kita jadi tambah pintar dengan sering-sering ke Pasar Buku murah di Yogya ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kalau untuk menjul buku bekas bisa tidak ya?
BalasHapusSip jogjaku
BalasHapuske tempatku pak nanti saya bikin laporan omzetnya,https://geraibukulawas.blogspot.co.id/
BalasHapusSaya mantan pedagang buku dishoping, tapi lantai atas, sepi jadi saya lego.
BalasHapusDulu saya punya teman jualan buku di Shopping, namanya Surojo, masih jualan disana atau tidak ya
BalasHapusDulu saya punya teman jualan buku di Shopping, namanya Surojo, masih jualan disana atau tidak ya
BalasHapusUntuk menjual buku bekas, kira2 dimananya ya? Atau semua pedagang mau?
BalasHapusPermisi kak di situ menyediakan buku bekas kah atau baru ya ?
BalasHapusDimana saya bisa menghubungi orang yang jual buku bekas? Saya mau cari buku bekas saya minat beli..
BalasHapus