Minggu, 23 Mei 2010

Sungguh-sungguh terjadi jilid 2

Bagi yang kangen dengan kisah-kisah singkat sungguh sungguh terjadi, saya post lagi disini, yang saya cuplik dari Koran KR terbitan April dan Mei 2010.

• Di Purwokerto ada 2 patung Jendral Soedirman naik kuda. Yang satu ada di depan RSU Margono, menghadap ke arah timur. Yang kedua ada di depan kampus Unsoed menghadap ke barat. Kenapa saling ”berhadapan”? Ternyata punya arti tersendiri. Konon agar kudanya tidak ”tabrakan”! (Kiriman: Slamet Arbani, Jalan Dewi Sartika No 522, Kauman, Gombong 54411, Jateng)
• Di Indonesia, memakai sandal di lingkungan sekolah, dianggap tidak sopan. Di beberapa sekolah di Jepang yang saya kunjungi, justru para siswa dan juga guru, semuanya memakai sandal di lingkungan sekolah. Tentu saja dari rumah mereka pakai sepatu. Sampai di sekolah ganti pakai sandal yang sudah disiapkan pihak sekolah. (Kiriman: Ridwan Arif Nugroho MA, Sleman, Yogyakarta).

• Ketika mengikuti workshop (lokakarya) di Rotterdam, Belanda, kami tinggal di hotel dengan fasilitas kolam renang air hangat, taman bunga tulip, dsb. Hotelnya bagus, tapi namanya Bad Hotel (Hotel Buruk). Ternyata, memang bahasa Inggris bad artinya buruk, tapi bahasa Belanda bad artinya... kolam renang. (Kiriman: Warsi, Gumilir Indah Blok 2 No 122, Cilacap 53235, Jateng)
• Gedung Olah Raga (GOR) yang paling panas di Jawa Tengah, bahkan di Indonesia, ternyata ada di Kebumen. Namanya serem, yaitu... Condrodimuko. (Kiriman; Drs Krismanto, Jalan Bogowonto 10/97, RT 05 RW 01, Wero, Gombong 54416, Jawa Tengah)
• Pada masa penjajahan Belanda dulu, imigran (”tamu”) asli kelahiran Tiongkok yang datang di kota Parakan, Jateng, hanya 4 suku. Ialah suku Kanton yang bergerak di bidang kelontong, suku Hokciu berusaha di bidang tekstil, suku Hopai di bidang tukang gigi dan yang terbanyak adalah suku Hokian di bidang sembako. Yang masih ada saat ini adalah generasi penerus. Selain itu sudah terjadi banyak perkawinan campuran. (Kiriman: M Agus Sangadji, Jalan Jumadi 7, Parakan, Jateng 56254)
“TOKEK” ini dipastikan merupakan hewan termahal sedunia saat ini. Beratnya 64 kilogram. Harganya Rp 16 triliun. Ditemukan di Pulau Kalimantan, perbatasan Siemanggaris, Nunukan, Indonesia dan Seudong, Malaysia. Telah dibeli oleh Andi Makuraga Hidayat, warga Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Semoga bisa masuk The Guinnes Book of Record. (Kiriman: Achmad Pujiyanto, Jl Waru IV No 30, Tanjung Elok, Purwokerto Selatan, Jateng).
• Ketika saya jajan di warung angkringan daerah Panjatan, Kulonprogo, DIY, saya menemukan makanan tradisional growol digoreng dilapisi gandum. Uniknya, nama makanan itu cukup keren, mirip nama orang, yaitu... Kamandanu. (Kiriman: Andri Nurdianto, Jl DI Panjaitan 110, Yogya 55141).
• Di tempat saya ada seorang nenek, namanya Mbah Wagiyem. Beliau punya menantu, namanya juga Wagiyem. Uniknya, menantu Mbah Wagiyem itu juga punya menantu, namanya juga... Wagiyem. Silakan, boleh dicek! (Kiriman: Arif Muhammad Fauzy, Sindet RT 04, Trimulyo, Jetis, Bantul, DIY 55781).
• Di depan terminal bus Cawas, Klaten, ada penjual mie ayam spesial ceker, diberi tulisan Mama Mia. Nama ini sepintas mirip nama acara di satu TV swasta, tapi yang dimaksudkan pemiliknya adalah ajakan “Mari Makan Mie Ayam”. Silahkan cek! (Kiriman: Sri Suyanti (Nadya), d.a. Karangmalang RT 5 RW IV, Kepanjen, Delanggu, Klaten 57471, Jateng).
• Malam Minggu lalu saya beli kupat tahu di warung dekat rumah. Di sana ada beberapa pembeli yang sedang antre. Salah satu pembeli tanya ibu saya: “Bu, putrane njenengan ndak wonten sing naminipun Azizah Nurulaini?”. Ibu saya menjawab: “Inggih, lha niki larene”, sambil menunjuk saya. Kemudian ibu itu tanya pada saya: “Mbak yang sering ngirim SST di KR, ya?”. Saya mengangguk. Wah, ternyata bisa jadi “terkenal” lewat SST! (Kiriman: Azizah Nurulaini, Citro Manggisan No 67, RT 3 RW 2, Kalijoso, Secang, Magelang, Jateng).
• Kalau Anda naik angkutan kota di Semarang, jangan kaget dengar teriakan kernet begini: “Mayat, mayat.., ada yang turun?”. Maksudnya turun di RS Karyadi dekat kamar mayat. Atau, kalau naik angkutan jurusan Banyumanik-Pasar Johar, ketika sampai di kawasan Tanah Putih Jl MT Haryono, si kernet akan teriak: “Kambing, kambing, siapa turun?”. Maksudnya turun Pasar Kambing. Wah, semprul tenan, wong manusia kok disebut mayat dan kambing! (Kiriman: Herry Murjani, Gamping Tengah RT 06 RW 15 No 72, Ambarketawang, Gamping, Sleman, DIY).
• Dalam Pemilukada Kabupaten Kediri, istri pertama Bupati lama Drs Sutrisno, yakni dr Haryanti bersaing dengan istri kedua yakni Hj Nurlaila memperebutkan jabatan suami mereka. Hingga Kamis lalu, Haryanti unggul, namun Nurlaila tetap optimis. Kita ikuti terus perkembangan pemilukada unik ini! (Kiriman: Teguh Santoso, SMP Muhammadiyah 6 Pulung, Jl Jayengrono, Pulung Merdiko, Pulung, Ponorogo 63481, Jawa Timur).
• Sehabis nonton ketrampilan seekor anjing yang sangat pandai dan rajin memasukkan sampah ke bak sampah di JEC Minggu 2 Mei 2010, cucu saya Bhre (8 th) tidak mau kalah. Dia jadi tidak sembarangan buang sampah. Ternyata anjing pun pintar memberi contoh berbuat tertib. (Kiriman: WS Antono Amatredjo, Babarsari TB 16 No 17, Yogya. Honor harap dikirim untuk cucu saya yang pandai, Bhre Sukma, murid SD Caritas, Nandan, Yogya).
• Tak mau kalah dengan kota-kota besar yang punya wahana rekreasi air seperti Balong Park di Yogya atau Waterboom di Semarang, Purwodadi juga punya. Namanya ”Bloombang” (dibaca: Blumbang) Waterpark. (Kiriman: Wiranto Agus Sutopo, Jalan Anggodo III T No 5, Perum Ayodya, Purwodadi Grobogan, Jateng).
• Minggu 4-4-2010 saya mancing di pantai Suwuk, Kebumen. Ternyata disana sudah ada 8 pemancing. Anehnya, ada satu orang yang selalu dapat ikan terus. Setelah saya dekati ternyata umpannya apa, orang tersebut menjawab, umpannya pakai udang diberi trasi ! Apa tumon ?! – (Kiriman : Edi Sudrajat, Gumawang RT 02 RW 03, Kuarasan, Kabupaten Kabumen, Jateng).
• Ada yang menarik ketika saya mengikuti Tour de Jatim dalam rangka HUT ke 1 KR Radio. Selama dalam perjalanan, jika ada penumpang yang kebelet pipis, cukup berteriak “Kesenian !”. Maka pak sopir bus akan segera berhenti di pom bensin terdekat, dan penumpang bergegas ke toilet untuk ber-ke-“seni”-an. (Kiriman : Ikhsan Y., Mantrijeron, Yogya. Salam untuk semua crew 7 peserta Tour de Jatim KR Radio).
• Biasanya tukang pijit kalau memijit pasiennya, menggunakan minyak urut atau minyak gosok. Tapi di Gombong ada tukang pijat kalau memijat pasiennya menggunakan “singkong” alaias “budin’. Ampuh lho, dan uenak tenaaan. (Kiriman : Lie Tjie Liong, Semanding RT 01 RW 02, Gombong, Kebumen, Jateng).
• Di Klaten saat ini banyak warung makan menyajikan nuansa lokasi berbeda. Yakni : Soto Kuali Ngumpet di Mlinjon, Soto Ayam Mlebu Gang di Sekalekan, Warung Makan nJepit di BPM, Warung Makan Kebon di Tegalsepur dan Kare Ayam nJeronboto di Wedi. Satu porsi soto Cuma Rp.1.000. Rasanya Mak Nyuuuus ! (Kiriman : Suwarno, Pedagang Mainan Anak-anak, Jalan Raya Utara 73, wedi, Klarten, Jateng 57461).
• Jika suatu saat kita ada di suatu tempat, jarang bisa melihat beberapa gunung sekaligus. Tapi bila kita ada di desa Setieng, kawasan Wonosobo, kita akan dapat menyaksikan 4 gunung sekaligus. Di sebelah barat, kita akan melihat gunung di dataran tinggi Dieng, dan disebelah timur kita melihat Gunung Sindoro, Sumbing dan Gunung Kembang.( Kiriman : Agus Kamaludin, Ds Kepandean RT 01 RW 01, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten tegal, Jateng).
• Pemerintah Jepang baru-baru ini memproduksi doggy bag. Barang ini bukannya tas untuk bawa anjing. Tapi wadah untuk bawa pulang sisa makanan ketika seseorang tidak mampu menghabiskan makanannya. Doggy bag ini merupakan jawaban atas keprihatinan banyak pihak terhadap banyaknya makanan sisa terbuang sia-sia. Setiap tahun restoran di Jepang membuang 5 hingga 9 juta ton makanan sisa. (Kiriman : Ridwan Arif Nugroho MA, Sleman, Yogyakarta).
• Susana Ujian Nasional di SMPN 2 Maos, Cilacap, tidak tegang. Mirip pesta ulang tahun. Ruang kelas dihiasi pita warna warni. Jeda ujian diputar lagu-lagu hits Band Kotak dan D’Massiv. Pengawas disuguhi teh manis dan snack yang tidak lazim, yakni … telur rebus ! (Kiriman : Aribowo Hartanto, Jalan Gunung Sari 11-B, RT 08 RW 12, Sidanegara, Cilacap 53223, Jateng).
• Awal Maret 2010 saya di Magelang makan siang di kompleks per-warung-an. Disitu makanan apa saja ada. Jalan kompleks pakai nama para Pahlawan Revolusi : Jalan Brigjen Katamso, Jalan Mayjen Sutoyo dan lain-lain. Karena banyak nama jendral, kompleks itu dinamakan .. Jendralan… (Kiriman : Warsi, Gumilir Indah Blok 2 No. 122, Cilacap 53235, Jateng).
• Baru-baru ini saya kena tilang di Jalan Kaliurang, Yogya. Masalahnya, SIM tertinggal di saku jaket di rumah. Saya SMS anak saya Dadang agar menyusulkan SIM ke lokasi razia. 15 Menit kemudian, dia datang, santai, boncengan tiga, tanpa helm dan tak bawa surat-surat. Akibatnya, saya terbebas dari tilang, tapi anak saya gantian kena tilang, bahkan melanggar 3 pasal sekaligus ! Dasar anak zaman sekarang ! (Kiriman : Bambang Setyono Gendhut, RS Grhasia, Jalan Kaliurang Km 17, Yogya).

Mudah-mudahan terobati kangennya.

1 komentar:

  1. wah...saya malah ketinggalan. ternyata sst saya dimuat....
    baguss

    BalasHapus